Aspek lahan budidaya kopi Arabika

Aspek lahan budidaya kopi Arabika
Didalam pembudidayaan kopi arabika terdapat beberapa aspek aspek yang perlu diperhatikan salah satunya adalah aspek lahan, adapaun aspek aspek yang berkaitan dengan lahan dapt dilihat pada keterangan berikut ini

1. kesesuaian Tempat dan lahan
Lahan yang akan ditanami kopi arabika harus sesuai dengan syarat tumbuh yang diinginkan oleh kopi arabika, untuk mendapatkan kualitas kopi yang baik dianjurkan penanaman mulai dari ketinggian tempat 1.000 sampai 1.500 m diatas permukaan laut, dengan suhu 15-24 celcius,tanah subur dan mengandung bahan organik (humus) lebih dari 5% dengan Ph tanah 5,5-6,6. penanaman kopi arabika dibawah 1.000 mdpl atau semakin rendah akan menyebabkan kopi terkena penyakit karat daun (Hemelia vastatrix,B et Br) dan hama penggerek buah kopi (PBko) dan apabila ketinggian tempat diatas 1.500 mdpl maka kopi tidak akan berkembang dengan baik karena mati pucuk.

2. Persiapan lahan dan jarak tanam
calon lahan penanaman kopi bisa berupa lahan baru yang tidak pernah ditanami tanaman kopi atau lahan yang sudah pernah ditanami kopi hanya saja sudah tidak produktif lagi, tahapan persiapan lahan meliputi beberapa kegiatan antara lain:
pembersihan lahan, pembuatan terasering pada lahan miring, penentuan jarak tanam dan tata tanam, penanaman pohon pelindung, pembuatan lubang tanam dan penanaman. jarak yang ideal untuk penanam kopi arabika adalah 2 x 2 meter sampai 2,5 x 2,5 Meter hal ini untuk memudahkan
perawatan ketika tanaman kopi sudah besar. dan jarak tanam tanaman pelindung 5 x 5 meter.

3.Konservasi Tanah
konservasi tanah dalam hal ini dimaksud adalah sebagai penempatan bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukanya sesuai dengan syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. pada tanah yang miring(Slope) akan mudah terjadi erosi.
terutama pada musi penghujan yang akan berakibat hilangnya lapisan tanah yang subur dibahagian atas (top soil) sehingga menyebabkan kesuburan tanah akan cepat menurunalat pengukur kelerangan lahan adalah klinometer, sudut kelerengan 45 derajat sama dengan 100%.

pembuatan teras menurut kontur ( sabuk gunung) meruapakan salah satu kegiatan konservasi tanah dan air untuk menekan atau mencegah erosi. tujuan pembuatan teras adalah; 
  1. Memperkecil kemiringan lereng hingga nol untuk memperkecil kecepatan aliran air permukaan dan pengangkutan taah, sebaliknya memperbesar peluang resapan (infiltrasi) air hujan kedalam dan pengendapan partikel tanah.
  2. Memperpendek panjang lereng untuk memperkecil kekuatan aliran dan mencegah akumulasi air hujan dipermukaan, sehingga aliran air permukaan terkendali dan erosi terkendali.
  3. Mempermudah pengelolaan tanah dan tanaman.


ada beberapa cara pembuatan teras yaitu bangku dan individu atau pembuatan teras secara alami:
teras bangku : cocok untuk tanah yang tidak mudah longsor, solum nya dalam dan lapisan tanah bawah tidak mengandung unsur yang dapat meracuni tanaman.
Teras Individu : Dibuat pada tanah tanah yang relatif miring
perhatika gambar berikut:

gambar teras bangku

Gambar teras individu


cara membuat teras
Teras bangku: caranya dengan memotong lereng dan meratakan tanah pada dasar teras, sehingga membentuk suussan teras tangga atau bangku.
Teras Individu: Caranya meratakan tanah disekitar pokok tanaman dengan garis tengah 1,5 meter.
pada lahan miring memang sabaiknya dibuat teras baik bangku atau individu atau paling tidak dengan membuat lubang angin pada tanah. yang bertujuan untu; pengendalian erosi, penampung air, penyimpanan bahan organik dan memperbaiki aerasi tanah.

4. Pengajiran dan Jarak tanam
Pengajiran dan jarak tanam harus diseuaikan dengan tipe kopi yang akan ditanam jika tipe kopi berdiameter kecil maka jarak tanam anya adalah 2,0 meter x 2,5 Meter dan jika tanaman kopi berdiameter lebih lebar jarak tanam adalah 2,5 meter - 2,75 meter, namun demikian jarak tanam kopi juga sanagt ditentukan oleh kesuburan tanah, semakin subur jarak tanam yang digunakan harus lebih lebar dari ukuran standar untuk memudahkan perawatan tanaman kopi.

5. Penanaman Pohon Pelindung
Tanaman kopi adalah salah satu jenis tanaman yang tidak menghendaki sinar matahari secara langsung oleh kaeran itu tanaman pelindung juga perlu menjadi perhatian, tanaman pelindung berguna untuk menguragi intensitas cahaya, mengurangi fluktuasi temperatur siang dan  malam dan sebagai sumber bahan organik oleh karena itu dianjurkan pehon pelindung dari jenis leguminosa contoh lamtoro dll.
didalam pembudidayaan tanaman kopi tanaan pelindung harus lebih dahulu ditanam daripada tanaman kopi kira-kira setahun sebelum tanaman kopi akan ditanam agar naungan berfungsi optimal ketika kopi ditanam, jika naungan belum optimal disarankan menanam naungan sementara. populasi pohon pelindung adalah 1:4 artinya satu pohon pelindung menaungi 4 tanaman kopi, misal jarak tanam 2,5x2,5 meter (populasi 1.600 batang/ha) maka tanaman pelindung ditanam dengan jarak 5x5 meter (400 batang.ha). 
Aspek lahan budidaya kopi Arabika Aspek lahan budidaya kopi Arabika Reviewed by Annasya on April 21, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.